REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panggung sepak bola tak pernah kekurangan talenta muda terbaik. Salah satunya, wonderkid Bayer Leverkusen, Kai Havertz. Penampilan apiknya membuatnya menjadi buruan klub elit Eropa.
Usia masih belia, 21 tahun, namun jagat sepak bola Eropa, khususnya Bundesliga Jerman telah melihat dan merasakan bakat terbaik dari pemuda kelahiran Aachen, Jerman. Desa Mariadorf, tepatnya utara Aachen adalah awal kisah perjalanan Havertz menggeluti dunia sepak bola. Di sinilah pemain yang awalnya berposisi gelandang tengah tumbuh dan mengambil keputusan menjadi pesepak bola profesional.
Havertz mengawali karier sepak bola bersama Alemannia Mariadorf, ketika masih berusia empat tahun. Enam tahun berselang pada 2009, dalam usia 10 tahun, ia bergabung dengan Alemannia Aachen yang merupakan klub terbesar di daerah tersebut. Saat itu, Aachen merupakan tim Bundesliga 2 atau divisi kedua sepak bola Jerman, dan Haverzt adalah penggemar klub tersebut.
Penampilan apik bersama Aachen membuat pemandu bakat Bayer Leverkusen tertarik membawanya ke Stadion Bay Arena, markas Leverkusen. Waktu itu, Havertz yang bermain bersama tim di bawah usia 12 tahun bertanding melawan Leverkusen U-12.
Pada musim pertamanya bersama Leverkusen, playmaker masa depan Jerman ini berhasil mengoleksi enam gol dan tujuh assist. Bersama timnas Jerman U-19, peranya begitu sentral. Ketika melawan Belarusia, Kai Havertz berperan di semua gol yang diciptakan Die Panzer, yakni empat gol dan satu assist. Satu gol pun diceploskannya ke gawang timnas Inggris U-19.
Pelatih timnas Jerman, Joachim Loew sempat memberikan pujian kepada pemain berpostur 189 cm. "Dengan Havertz saya bertanya pada diri sendiri setelah pertama kali dia berlatih bersama kami apakah dia sudah bisa bersama kami selama satu atau dua tahun. Tapi, semuanya terjawab ketika ia mulai tampil di atas lapangan," jelas Joachim Loew beberapa waktu lalu dilansir laman resmi Bundesliga, Ahad (14/6).
Menukil dari catatan Whoscored, Kai Havertz bermain lebih banyak di posisi gelandang serang (attacking midfilder). Total, ia telah memainkan 82 kali di posisi tersebut, dengan mencatat 17 gol dan 20 assist. Posisi ideal kedua bagi Havertz yakni sebagai seorang striker. Pada musim ini, ia telah membukukan tujuh penampilan dengan tujuh gol dan satu assist ketika bermain sebagai ujung tombak Die Werkself.
Meski begitu, dia lebih sering dimainkan di lini tengah. Praktis, Havertz dianggap sebagai pemain versatile, yang bisa bermain di posisi mana pun. Kelebihan itu diakui oleh rekan setimnya Kevin Volland. Dirinya menyebut, Havretz sebagai sosok penyerang dengan kemampuan yang lengkap.
"Dia punya ketenangan dan teknik bermain yang hebat. Pengambilan keputusannya juga sangat baik. Saya melihatnya masuk ke tim utama sejak saya bergabung dan perkembangannya begitu luar biasa. Dia dengan cepat menjadi pemain penting," kata Kevin.
Tak ayal, jika Kai Haverzt kerap disebut-sebut sebagai penerus Robert Lewandowski sebagai salah satu pemain tersubur di kompetisi Bundesliha Jerman. Havertz sudah mencetak 11 gol dan lima assist pada kompetisi Bundesliga musim 2019/2020. Secara keseluruhan, ia sudah membuat 15 gol di semua kompetisi. Tidak hanya itu, ia juga telah membuat delapan asisst sehingga total ada 23 gol Bayer Leverkusen yang sudah ia ciptakan.
Sensasi Havertz berhasil mengundang kesebelasan top Eropa untuk mendekatinya. Salah satu kesebelasan elit La Liga Spanyol, Barcelona tertarik mengikatnya, disamping itu Bayern Muenchen, Juventus, Chelsea, Manchester United (MU) hingga Liverpool juga bertarung mendaratkan Havertz pada musim panas mendatang. N Agung Sasongko