Kamis 07 Jan 2021 15:57 WIB

Klub Liga Inggris yang Mulai Paham Cara Redam Liverpool

Liverpool menghadapi pemain lawan yang menumpuk di kotak penalti.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Israr Itah
Ekspresi kekecewaan penyerang Liverpool Roberto Firmino setelah timnya dikalahkan Southampton 0-1.
Foto:

.

Sebagai pilihan taktik, umpan silang memiliki reputasi yang sangat buruk, tapi the Reds telah membuktikan cara yang sangat efektif dalam memanfaatkan umpan dari area yang luas. Liverpool memiliki 20 umpan silang yang berubah menjadi gol di Liga Primer musim lalu, terbanyak di antara tim lain. Jumlahnya terbagi rata, masing-masing 10 umpan silang berbuah gol pada laga kandang dan tandang.

Sementara sepanjang musim ini, Liverpool mencatatkan tujuh umpan silang dan semuanya tercipta di Anfield.

Yang membuatnya aneh, Liverpool rata-rata mencatatkan 24 umpang silang per pertandingan, 7,9 persen diblokir bek lawan, baik dalam pertandingan di Anfield maupun di kandang lawan. Walaupun 14 persen umpan silang the Reds di Anfield menghasilkan tembakan ke gawang, hanya delapan persen yang berujung serupa di kandang lawan. 

Keberhasilan lawan Liverpool meredam umpan silang tersebut kemungkinan terletak pada pilihan menumpuk pemain lebih banyak di kotak penalti, ketimbang berusaha menghentikan umpan lebih dini. Statistik dari FBRef menunjukkan, ada beberapa tim yang seringkali mencatatkan lebih banyak sentuhan dengan bola di kotak penalti sendiri saat melawan Liverpool daripada tim lain. 

Southampton memiliki 107 sentuhan bola di kotak penalti mereka ketika menang 1-0. Jumlah ini setidaknya 25 lebih banyak dari pada pertandingan lainnya, dan jauh di atas rata-rata 62 kali untuk musim ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement