Rabu 10 Mar 2021 21:35 WIB

Benang Kusut Aturan Handball Sepakbola

Ibarat benang kusut, diskusi soal handball seakan sulit mencari cara meluruskannya.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Agung Sasongko
Kevin De Bruyne (tengah) bersama para pemain Manchester City bertanya dan memprotes keputusan wasit Mike Dean yang menganulir gol Aymeric Laporte karena handball Gabriel Jesus yang memberikan umpan.
Foto:

Sky Sports pada Jumat (5/3) lalu memberitakan, aturan terbaru soal handball hanya perlu diterapkan ketika bola menyentuh tangan yang tidak sengaja bergerak namun dengan gerakan yang lebih jelas atau ketika tangan merentang terlalu lebar. 

Namun jika tangan bergerak tidak sengaja dengan gerakan yang minimal, wasit boleh mengambil keputusan sendiri. Hal ini berkaitan dengan insiden Fulham, karena tangan Lemina tidak bergerak maksimal dengan aliran bola yang begitu kencang. Alhasil, ada kemungkinan bahwa wasit laga Fulham kontra Spurs seharusnya tidak menganulir gol. 

Menanggapi hal tersebut, IFAB masih harus memerhatikan dinamika kompetisi sebelum penerapan aturan baru ihwal handball pada 1 Juli mendatang.  Presiden Federasi Sepakbola Dunia (FIFA), Gianni Infantino sudah mengonfirmasi pihaknya akan bekerjasama dengan IFAB untuk melakukan ujicoba terhadap peraturan baru ini. 

Di satu sisi, handball tidak bisa dipisahkan dari sepak bola. Publik masih bisa mengingat peristiwa legendaris ketika Diego Maradona mencetak gol ke gawang Inggris di Piala Dunia 1986, lalu gol Thierry Henry di play-off Piala Dunia 2010.  Momen-momen itu memaksa pembuat peraturan terus memperbarui regulasi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement