REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER --Pencetak gol Manchester United di Final Liga Europa kemarin, Edinson Cavani, merasa sedih karena kekalahan timnya dari Villarreal. Namun, dirinya tidak ingin terus meratapi kekalahan. Ia mengajak skuad MU menatap masa depan. Cavani menjadi pemain Iblis Merah tertua yang mencetak gol dalam kompetisi besar Eropa, setelah mencetak gol penyama kedudukan pada menit 55.
Mantan pemain Palermo, Napoli, dan Paris Saint-Germain kini telah mencetak 13 gol dalam 12 final selama kariernya. Meskipun tidak dapat menambah jumlah 10 kemenangannya, tapi ia tidak menyerah. Belum lama ini, Cavani menandatangani kontrak baru di Old Trafford, sehingga setidaknya akan memiliki kesempatan untuk lebih meningkatkan rekor impresif itu musim depan.
"(kekalahan) Ini menghancurkan hati saya, tapi satu-satunya cara adalah terus maju para pemain," tulis pemain Uruguay dikutip dari laman resmi klub, Jumat (28/5).
Pria yang dijululi 'El Matador' itu telah menjadi semacam pahlawan MU dalam beberapa bulan terakhir, mencetak 17 gol dalam musim pertamanya bersama klub. Karena itu, kontrak pemain berusia 34 tahun tersebut diperpanjang oleh MU, yang awalnya hanya menandatangani kontrak selama semusim.
Hadirnya Cavani musim ini menutup celah kekosongan striker murni United. Anthony Martial yang selalu jadi andalan Ole Gunnar Solskjaer, lebih sering cedera musim ini. Karena itu, Cavani selalu jadi andalan Ole pada paruh kedua musim ini dan juga di Liga Europa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
