Senin 08 Nov 2021 05:30 WIB

Perlukah Solskjaer Dipecat?

Gema suara untuk mendepak Solskjaer dari kursi panas pelatih MU terus menguat

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Muhammad Akbar
Reaksi Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer setelah pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Manchester United dan Liverpool FC di Manchester, Inggris, 24 Oktober 2021.
Foto:

Kesempatan buat Solskjaer

Petinggi MU masih memberikan kesempatan bagi Solskjaer untuk memperbaiki keadaan di musim 2021/22. Harapan suporter pun membuncah ketika MU mendatangkan tiga pemain bintang, Raphael Varane, Jadon Sancho, dan Cristiano Ronaldo.

Namun belakangan, hanya Ronaldo yang memberikan kontribusi berarti bagi tim. Bintang lapangan berpaspor Portugal itu beberapa kali menjadi penyelamat klub saat berada di ujung tanduk kekalahan.

MU jelas tidak bisa menggantungkan nasib pada diri Ronaldo seorang mengingat sepakbola adalah permainan tim. Inilah yang menjadi tanggungjawab Solskjaer sebagai pelatih untuk mengutak-atik strategi agar pola permainan semakin padu.

Masalahnya, Solskjaer dinilai belum bisa menemukan formula terbaik dalam strateginya. Dalam catatan Simon, MU hanya mampu mengoleksi empat poin dari enam pertandingan Liga Primer Inggris terakhir. Ini menjadi masalah berarti bagi MU jelang jeda internasional selama beberapa pekan ke depan.

MU bahkan digeser Arsenal dari zona Eropa. The Gunners yang sempat terseok-seok di awal musim, berhasil bangkit perlahan dengan mempertahankan 10 laga tak terkalahkan. Solskjaer dinilai perlu belajar dari Mikel Arteta yang mampu menjawab kritik dengan rentetan kemenangan.

Tren gonta-ganti pelatih sejatinya ingin dipatahkan MU. Saat Solskjaer dikabarkan hampir diganti oleh Mauricio Pochettino pada musim panas tahun ini, hal tersebut ditepis oleh petinggi klub dan memberikan perpanjangan kontrak tiga tahun untuk Solskjaer dan kolega.

Baru-baru ini, nama Solskjaer kembali terseret ke rumor yang menyebut dirinya bakal segera didepak klub untuk diganti dengan orang lain. Akan tetapi, hal ini masih menjadi kabar burung yang belum jelas kepastiannya.

Hal ini membuat para pejabat di jajaran direksi dianggap perlu mengambil keputusan tegas. Pasalnya, kesempatan mereka untuk merekrut Antonio Conte terlanjur pupus karena yang bersangkutan sudah lebih dulu diamankan oleh Tottenham Hotspur.

Spurs lebih berani memecat Nuno Espirito Santo yang baru melatih selama empat bulan. Mereka diklaim sengaja langsung bergerak cepat mendepak Santo demi mengikat Conte yang dikatikan dengan MU.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement