Dionisi memiliki beban berat ketika duduk menggantikan posisi Roberto De Zerbi. Dan Sassuolo adalah tim yang sudah menjadi bagian tim papan tengah Serie A bahkan beberapa kesempatan menjadi ancaman tim papan atas. Dionisi tak menjanjikan kesuksesan tim di awal pekerjaannya.

Namun ia menyuarakan keyakinannya bahwa pekerjaannya akan sukses bersama Sassuolo. Juru taktik usia 41 tahun ini bahkan sesumbar bisa lebih baik daripada pelatih pendahulunya. Dionisi memiliki formasi kesukaan yakni 4-2-3-1.

Sassuolo memang kesulitan dalam menahan serangan lawan. Tetapi akhir-akhir ini Sassuolo meraih hasil mengesankan terutama kemenangan atas Juventus, AC Milan, dan Lazio, serta imbang menghadapi Napoli. Dan mungkin akan ada banyak kejutan yang akan diberikan Sassuolo pada paruh kedua musim ini.

Ketika Sassuolo menang atas Milan, Dionisi mengatakan, kemenangan tersebut tak akan mengakhiri perjuangannya. Itu artinya dia adalah pelatih ambisius yang selalu ingin lebih baik. Hal tersebut menunjukkan pelatih muda itu dapat menjadi kekuatan utama di Serie A.

Sassuolo mungkin tempat yang diinginkan Dionisi dan sebaliknya klub memberikan segalanya kepada sang pelatih. Tak perlu heran jika dia melakukan pekerjaannya dengan bagus, maka ia akan meraih kesuksesan melampui pelatih-pelatih terdahulu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika