Jumat 31 Dec 2021 11:30 WIB

Larangan Unik di Sepak Bola: Dulu Rambut, Sekarang Tato

Pesepak bola China dilarang bertato.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Israr Itah
Timnas sepak bola China (ilustrasi).
Foto:

Sejumlah penggawa timnas China pun ikut mentato tubuhnya, seperti halnya kolega-kolega mereka di belahan dunia lain, seperti Amerika ataupun Eropa. Alhasil, tidak jarang para pesepak bola asal China juga ikut membubuhkan tato di tubuhnya, tidak terkecuali salah satu pemain bertahan timnas China, Zhang Linpeng. Pemain bertahan yang memperkuat Guanzhou Evergrande itu diketahui memiliki tato di bagian leher. Dengan aturan baru ini, Zhang tentu diharapkan untuk menghapus tato tersebut. 

Larangan tato ini lantas mengundang kontroversi di aplikasi media sosial China, Weibo. Sejumlah pengguna Weibo mengkritik aturan teranyar GAS tersebut. ''Apakah kita memilih pesepak bola atau santo?'' tulis salah satu pengguna Weibo. 

Begitu pula sindiran terhadap Partai Komunis China selaku partai penguasa di daratan Tiongkok. ''Atau bisa saja kita membiarkan hanya anggota partai yang aktif yang boleh memperkuat timnas?''

Kritikan dan kontroversi yang muncul terasa lumrah. Rasanya, tidak ada korelasi langsung antara keberadaan tato di tubuh dengan performa di atas lapangan. Tato, yang menempel di anggota tubuh, baik kaki ataupun lengan, tidak akan mengganggu para pesepak bola untuk mengejar, mendribel, menendang bola, dan kemampuan dalam membacara arah permainan. 

Buat sebagian besar pesepak bola, tato justru terkadang memiliki arti penting. Bahkan, sebuah tato bisa menghadirkan motivasi dan semangat tambahan buat pemain. Seseorang tentu memiliki alasan khusus mentato tubuhnya dengan sebuah gambar, dan hal itu biasanya bersifat personal. 

Sebagai contoh, penyerang Atletico Madrid, Luis Suarez. Dalam beberapa kesempatan seusai mencetak gol, eks striker Liverpool dan Barcelona itu terlihat mencium bagian pergelangan tangan kanannya. Di pergelangan tangan tersebut, Suarez ternyata memiliki tato bertuliskan nama istri dan anak-anaknya. Jadi, gol itu dipersembahkan Suarez untuk keluarganya. 

Kontroversi soal larangan tato ini mengingatkan kembali polemik yang terjadi di tubuh skuad timnas Argentina pada akhir 1990-an, termasuk kala bersiap tampil di putaran final Piala Dunia 1998. Saat itu, pelatih timnas Argentina, Daniel Passarella, menerapkan kebijakan yang cukup unik. Eks bek tengah timnas Argentina itu melarang para penggawa timnas Argentina berambut gondrong, mengenakan cincin, kalung, ataupun anting pada saat berlaga. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement