REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Naomi Osaka mengaku ingin menikmati permainan di lapangan tahun ini setelah kembali dengan kemenangan dari rehat panjang usai keluar dengan air mata di US Open pada September lalu. Juara Grand Slam empat kali, yang peringkatnya turun ke peringkat 13, itu mengatakan, akan beristirahat tanpa batas waktu dari tenis setelah kekalahannya pada putaran ketiga di Flushing Meadows, New York.
Mantan petenis nomor satu dunia asal Jepang itu pun tidak mengikuti pertandingan kompetitif sebelum terbang ke Melbourne pekan lalu untuk bersiap mempertahankan gelar Australian Open. Petenis berusia 24 tahun itu sama sekali tidak menunjukkan penampilan terbaiknya.
Namun, ia mampu mengalahkan veteran peringkat ke-61 asal Prancis Aliz Cornet 6-4 3-6 6-3 pada turnamen Melbourne Summer Set. Ia mengatakan bahwa kembali ke Australia seperti "menghirup udara segara. Osaka bertekad untuk menghindari penumpukan ekstrem emosi tahun lalu yang membuatnya merasa sedih.
"Saya merasa bagi saya, saya hanya benar-benar memiliki satu tujuan utama tahun ini, dan itu sama sekali tidak terkait dengan hasil," kata Osaka, dikutip dari AFP, Selasa (4/1/2022).
"Bagi saya, saya hanya ingin merasa bahwa setiap kali saya melangkah di lapangan, saya bersenang-senang. Saya bisa keluar dari lapangan dengan mengetahui bahwa meskipun saya kalah, saya berusaha sekuat tenaga. Saya juga memiliki tujuan di ruang pers bahwa saya tidak akan pernah menangis lagi, jadi semoga itu menguntungkan saya," tambahnya.
"Saya tipe orang yang terlalu peduli dengan hasil dan peringkat dan hal-hal seperti itu. Dan, saya hanya perlu menemukan cara untuk menikmati permainan lagi karena itulah alasan utama mengapa saya bermain kembali," lanjut Osaka.
Osaka, yang tahun lalu mengundurkan diri dari French Open dan Wimbledon karena masalah kesehatan mental, mengatakan masalahnya diperburuk dengan berbicara kepada media setelah pertandingan. Dia mengatakan, perasaan dan emosinya seperti peningkatan yang ekstrem.
"Selama off-season, saya hanya bergaul dengan teman-teman saya dan berbicara banyak dengan keluarga saya, dan saya merasa itu adalah cara untuk mengurangi tekanan yang saya miliki pada diri saya sendiri," ujar Osaka.
"Kemudian saya perlahan-lahan mulai mendapatkan kembali perasaan cinta yang saya miliki terhadap permainan tenis," tutup Osaka.