Ahad 28 Aug 2022 22:25 WIB

Allegri Ungkap Alasan Juventus Gagal Kalahkan AS Roma

Meski ditahan imbang AS Roma, Allegri senang dengan kinerja pemain.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Pelatih Juventus Massimiliano Allegri
Foto: Alfredo Falcone/LaPresse via AP
Pelatih Juventus Massimiliano Allegri

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN--Pelatih Juventus Massimiliano Allegri menilai timnya tak bisa mematikan AS Roma atau memperlambat pergerakannya saat bermain imbang 1-1 dalam pertandingan Serie A, di Stadion Juventus, Sabtu (27/8). Bianconeri mengawali pertandingan dengan baik. Dusan Vlahovic melalui tembakan bebas terukur, membawa Juventus unggul 1-0.

Namun mereka benar-benar gagal mendominasi permainan. Roma akhirnya menyamakan kedudukan 1-1 pada babak kedua lewat Tammy Abraham yang berawal dari aksi akrobatik mantan bintang Juventus Paulo Dybala sebelum dia memberikan assist kepada Abraham.

“Ini adalah musim yang panjang, kami bahkan berisiko kehilangannya di tikungan lain menjelang akhir,” kata Allegri kepada DAZN dilansir dari football italia, Ahad (28/8).

Ia mengeklaim Nyonya Tua bermain bagus di level teknis namun tetap harus berkembang. Sedangkan Roma bermain lebih bertahan di sisi kanan mereka pada babak kedua. Menurut Allegri seharusnya Juventus lebih banyak melakukan umpan silang dengan Weston McKennie di sisi kiri.

Kendati demikian secara umum, Allegri senang dengan kinerja pemain. Ia sadar tak mudah mengalahkan Roma sebagai salah satu tim hebat. Apalagi kini diasuh oleh pelatih terbaik Jose Mourinho yang selalu pandai menjaga timnya tetap fokus.

“Sangat disayangkan bahwa Roma mencetak satu-satunya sepak pojok yang mereka masukkan ke tiang belakang, tapi itulah sepak bola. Itu adalah performa yang kuat,” ujarnya.

Allegri menambahkan tentang Mourinho bahwa sosok pelatih asal Portugal itu cerdas dan tajam dalam membaca permainan. Jika melawan Mourinho tak bisa mematikan permainan maka ada potensi lawan akan menyamakan kedudukan.

“Kami pasti lelah setelah babak pertama yang begitu kuat. Kami seharusnya melewatinya dan memperlambat permainan, itu adalah sesuatu yang perlu kami pelajari. Anda tidak bisa mengharapkan tim untuk mendominasi selama 90 menit,” ia menambahkan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement