Selasa 16 May 2023 08:34 WIB

Waktunya Mengubah Lingkungan Kompetisi SEA Games

SEA Games harus menghentikan praktik menguntungkan tuan rumah.

Atlet Taekwondo Indonesia Megawati Tamesti Maheswari (kanan) bertanding melawan atlet Taekwondo Thailand Chutikan Jongkolrattanawattana (kiri) pada pertandingan taekwondo ‘under’ 53 kilogram putri SEA Games 2023, di Chory Changvar International Convention and Exibhition Center, Phnom Penh, Kamboja, Senin (15/5/2023). Megawati Tamesti Maheswari berhasil meraih medali emas usai mengalahkan atlet taekwondo Thailand dengan skor 2-1, sementara medali perak diraih atlet taekwondo Thailand Chutikan Jongkolrattanawattana serta medali perunggu diraih atlet taekwondo Filipina Baby Jessica Canabal dan atlet taekwondo Kamboja Mam Julie.
Foto:

Konsep ini di antaranya menyangkut kompetisi yang adil dan menghormati aturan-aturan dalam olahraga, yang bisa didapat dan dipelajari di luar dan di dalam lapangan.

Dengan cara begitu, ada batasan untuk bagaimana prestasi olahraga mesti dicapai sehingga kompetisi tak boleh ditempuh dengan menghalalkan segala cara.

Untuk itu, para pemangku kepentingan olahraga di Asia Tenggara sudah waktunya mengoreksi lingkungan kompetisi semacam ini. Mereka mesti segera menciptakan atmosfer yang menutup peluang hadirnya praktik absurd dalam SEA Games. Siklus buruk ini harus diakhiri.

Ini karena kompetisi yang benar secara keolahragaan niscaya mendorong kemajuan dan profesionalisme olah raga di kawasan yang membantu negara-negara Asia Tenggara dalam mencetak prestasi lebih tinggi pada kompetisi-kompetisi olahraga level lebih tinggi.

Selain itu, kompetisi yang benar secara keolahragaan adalah juga pendidikan moral dan mental untuk masyarakat Asia Tenggara yang bisa membantunya dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan dunia.

Terbiasa berkompetisi dalam atmosfer yang benar akan menular dan menjadi cermin untuk laku-laku sportif dalam medan-medan kehidupan lainnya.

Intinya, Asia Tenggara tak boleh lagi memaklumi dan membiarkan praktik usang yang tidak benar dan sekaligus menyimpang dari semangat kebersamaan ASEAN itu sendiri.

Sudah waktunya nilai-nilai positif kompetisi olahraga dikuatkan untuk turut mempertajam nilai-nilai kebersamaan dan persatuan kawasan, bukannya demi kebersamaan dan persatuan, semua pihak melakukan pembiaran terhadap laku tidak sportif yang justru bisa menjadi benih yang merusak kekompakan kawasan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement