Rabu 05 Jul 2023 17:23 WIB

Menjernihkan Perdebatan Soal Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA

Lapangan dengan rumput hybrid lazim digunakan di stadion-stadion besar Eropa.

Rep: Reja Irfa WIdodo/ Red: Israr Itah
Lapangan Stadion Wembley menggunakan rumput hybrid, yakni perpaduan rumput alami dengan rumput sintetis.
Foto:

Sejumlah stadion bersejarah di Eropa, seperti Stadion Wembley dan Stadion Olimpiade, Muenchen, juga sudah mengganti permukaan lapangannya dengan rumput hybrid.

Secara khusus, Stadion Wembley diketahui memiliki 97 persen rumput alami dan tiga persen rumput sintetis. Bersama Belanda, Inggris memang menjadi salah satu negara yang paling awal menggunakan permukaan lapangan dengan rumput hybrid. Stadion-stadion yang relatif baru, seperti Stadion Emirates, Stadion Tottenham Hotspur, Stadion Ettihad diketahui sudah menggunakan permukaan lapangan hybrid.

Begitu pula dengan renovasi stadion kenamaan di Inggris, seperti Stadion Old Trafford milik Manchester United ataupun Stadion Saint James Park kepunyaan Newcastle United. Sementara di Spanyol, Stadion Camp Nou, markas Barcelona, sudah menganti permukaan lapangannya dengan rumput hybrid sejak 2021 silam.

Sejumlah stadion di Italia pun juga sudah mengganti permukaan lapangan dengan rumput hybrid. Stadion San Siro di Milan dan markas Sassuolo, Stadion Mapei, diketahui telah memakai rumput hybrid. Timnas Italia pun diketahui pernah menggunakan Stadion Mapei sebagai arena untuk menjamu lawannya.

Dibanding rumput alami sepenuhnya, penggunaan rumput sintetis di sela-sela rumput alami dinilai mengurangi risiko terkelupasnya permukaan lapangan saat tengah digunakan. Perawatan lapangan dengan rumput hybrid juga relatif lebih murah jika menggunakan rumput alami sepenuhnya. Perawatan lebih murah dan mudah ini menjadi perhatian FIFA agar tidak memberatkan negara anggotanya, ditambah durasi pemakaian yang lama.

Berdasarkan keterangan FIFA, lapangan yang masih menggunakan rumput alami memiliki rentang pemakaian yang lebih pendek sekitar enam jam per pekan. 

Selain itu, setiap satu hingga dua tahun perlu ada pergantian rumput di atas permukaan lapangan tersebut. Belum lagi dengan keharusan mendapatkan sinar matahari yang cukup. Artinya, proses pemeliharaan lapangan rumput alami lebih intensif dibanding jenis permukaan lapangan lainnya. 

 

Berbeda dengan...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement