Senin 10 Jul 2023 16:55 WIB
...

David de Gea yang Seharusnya Layak Mendapatkan Lebih Baik dari MU

De Gea layak mendapatkan jauh lebih banyak dalam kariernya di Manchester United.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Kiper Manchester United (MU), David de Gea, akhirnya meninggalkan MU mulai musim 2023/2024 ini.
Foto:

Ferguson dan petinggi MU kala itu, Eric Steele, merekrut De Gea untuk menjadi pemain 10 tahun yang pada akhirnya akan menjadi pemain yang sangat menjanjikan. Ferguson tidak pernah ragu untuk mendukung De Gea di tahun-tahun awalnya di Man United.

Steele meminta para pelatih kipernya untuk belajar bahasa Spanyol dan bukan sebaliknya. Ini untuk membuat sang pemain muda senyaman mungkin. Sama seperti yang mereka lakukan pada Ruud van Nistelrooy, Rio Ferdinand, atau Roy Keane. Mereka melihat De Gea di pesawat yang sama dan menginvestasikan segalanya pada Madrileno muda.

Satu pujian yang dapat diberikan adalah bahwa David de Gea tidak akan terlihat aneh di salah satu tim Manchester United yang hebat di bawah asuhan Ferguson.

Ya, dia memiliki momen-momennya. Ya, ada kesalahan dalam dirinya. Namun hal itu sama saja untuk semua penjaga gawang. Bahkan Peter Schmeichel pun pernah melakukan kesalahan. Begitu banyak dari kita yang masih ingat bagaimana sang pemain Denmark menjatuhkan umpan silang ke kepala Lee Chapman di Stretford End di musim kemenangan Leeds United. Hal tersebut terjadi pada pemain-pemain terbaik. Dan De Gea tentu saja berada di antara yang terbaik.

Memenangkan gelar Pemain Terbaik MU sebanyak empat kali menjelaskan semuanya. Ia tidak pernah memiliki Jaap Stam atau Gary Pallister di depannya seperti yang dilakukan Schmeichel. Tidak juga Ferdinand atau Nemanja Vidic seperti yang dinikmati Edwin van der Sar. Yang ada adalah De Gea dan sepuluh pemain lainnya. Ketika Man United dalam dua dekade sebelumnya dipenuhi dengan talenta kelas dunia, pasca-Ferguson, hanya ada pemain asal Spanyol dan sedikit yang lain.

Dan hal tersebut sangat disayangkan. De Gea layak mendapatkan yang lebih baik. Dia memang pantas mendapatkan lebih. Namun itulah sepak bola. Tentu saja, kita bertanya-tanya bagaimana perjalanan sang pemain dan klub akan berjalan jika bukan karena sebuah mesin faks yang rusak di Bernabeu pada tahun 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement