REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bintang sepak bola timnas Brasil putri, Marta Vieira da Silva, tentu saja tengah merasakan pil pahit setelah gagal membawa negaranya melangkah ke babak sistem gugur. Timnas putri Brasil, Argentina, dan Italia dipastikan gagal melanjutkan perjalanan ke babak 16 besar karena gugur di partai terakhir grup.
Canarinhas, julukan timnas putri Brasil, ditahan imbang tim kejutan Jamaika di Stadion Melbourne Rectangular, Australia. Marta pun mengaku sangat kecewa dengan hasil yang didapat.
"Sulit untuk berbicara pada saat seperti ini," kata Marta menjelaskan dilansir BBC Sport, Kamis (3/8/2023).
Marta yang telah berusia 37 tahun gagal menambah pundi-pundi golnya pada ajang kejuaraan Piala Dunia. Ia sejauh ini sudah membukukan 17 gol untuk Canarinhas.
Setelah pertandingan, Marta menjelaskan bahwa tersingkir lebih awal adalah momen yang kelam tetapi memberikan harapan untuk masa depan Brasil.
"Bahkan dalam mimpi terburuk saya, Piala Dunia pun tidak saya impikan. Tapi, ini baru permulaan, orang-orang Brasil meminta pembaruan dan kami memiliki bakat-bakat muda yang luar biasa," ujar Marta.
Tentu, hasil ini juga menandakan akhir yang pahit bagi Marta selaku salah satu GOAT atau pesepak bola terbaik sepanjang masa versi kalangan wanita.
Marta akan menutup kisahnya di panggung Piala Dunia setelah tampil dalam enam edisi terakhir. Marta pun gagal menghiasi panggung terakhirnya dengan melewati rekor Cristiano Ronaldo.
Rekor yang dimaksud ialah pemain yang mampu mencetak gol dalam edisi terbanyak Piala Dunia, baik kategori pria maupun wanita.
"Marta berakhir di sini, tidak ada lagi Piala Dunia untuk Marta," kata Marta.
Tentu Marta akan selalu menjadi salah satu pemain paling dihormati dalam sepak bola wanita, yang pamor serta kemewahannya telah ia tunjukkan di atas lapangan.