Jumat 29 May 2015 15:43 WIB

PSSI Yakin Sanksi FIFA Dibatalkan

Rep: c33/ Red: Bilal Ramadhan
Kantor PSSI di Senayan, Jakarta.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kantor PSSI di Senayan, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Anggota komite eksekutif (Exco) PSSI Djamal Aziz menjelaskan ia sedang menunggu pembatalan sanksi FIFA. Sebelumnya, FIFA pernah menyampaikan surat berisi tenggat waktu hingga tanggal 29 bagi Indonesia untuk menyelesaikan masalah pembekuaan PSSI.

Djamal mengatakan sudah memperoleh dukungan dari DPR dan DPD. Apalagi Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah menyatakan sikap untuk segera mencabut pembekuaan PSSI. "Ini kan republik sistemnya trias politica jadi kita sudah dapat dukungan DPR, DPD dan Wapres jadi kita tinggal tunggu keputusan Presiden Jokowi," ujarnya saat ditemui Republika, Jumat (29/5).

Terkait batas waktu yang ditetapkan FIFA bagi Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan sepakbola, Djamal menanggapi positif. Menurutnya, pihak FIFA di kantor pusat sudah mengetahui perihal kemenangan PSSI dalam sidang PTUN dan memperoleh banyak dukungan.

"FIFA itu sudah paham kalau kita (PSSI) sudah sah secara hukum positif Indonesia, jadi saya tunggu hasil positif saja dari mereka kan apalagi ini hari Jumat ya hari baik," katanya.

 

Selain itu, ia menyatakan kalau kisruh sepakbola saat ini hanya merugikan sepakbola nasional. Ia merasa PSSI tidak dirugikan kalau sanksi ternyata benar-benar dijatuhkan. Malahan ia menuding yang mengalami kerugian justru sepakbola nasional karena tidak bisa berkompetisi di tingkat internasional.

"Eksistensi sepakbola Indonesia harus dijaga, PSSI tidak bermasalah tapi sepakbola Indonesia yang rugi kalau terkena sanksi itu sebab jadinya bisa main sepakbola tarkam nantinya," tuturnya.

Sayangnya ia tidak menjelaskan lebih jauh tentang rencananya ke depan kalau sanksi dari FIFA benar-benar terealisasi. Ia hanya mengatakan bahwa Menpora lah yang pernah mengatakan akan bertanggungjawab kalau Indonesia terkena sanksi itu.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement