Sabtu 30 May 2015 22:02 WIB

Sanksi FIFA Dinilai Terburu-buru

Rep: C35/ Red: Ilham
Kantor Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).
Foto: Reuters
Kantor Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota tim transisi PSSI yang mengundurkan diri, Budiarto Shambazy menilai sanksi yang diberikan FIFA untuk PSSI janggal. Soalnya, belum ada satu bulan Kemenpora membekukan PSSI, namun FIFA lalu terburu-buru menjatuhkan sanksi kepada PSSI. Padahal, FIFA juga belum sempat memberikan kesempatan untuk Indonesia menjelaskan duduk perkaranya.

“Orang pengadilan saja masih mau mendengarkan dari semua pihak, kok FIFA tidak?”, katanya, Sabtu (30/5).

Organisasi Sepak Bola Dunia (FIFA) hari ini, Sabtu (30/5), resmi memberikan sanksi kepada PSSI dengan melarang Indonesia bermain ke luar negeri. Sanksi itu diberikan karena sampai hari ini tenggat waktu yang diberikan FIFA untuk PSSI telah habis dan PSSI terbukti belum bisa menyelesaikan permasalahannya dengan Kemenpora.

Budiarto mengatakan, ketika Kemenpora berusaha datang ke Swiss untuk menemui FIFA, justru FIFA menolak untuk menemuinya. Hal ini menjadi aneh jika sanksi tersebut dijatuhkan sementara FIFA belum memahami jelas bagaimana duduk perkara yang sebenarnya.

 

Ia juga menambahkan, sikap tegas yang coba dilakukan FIFA itu justru akan lebih memperburuk citranya jika sanksi tanpa dasar tersebut tetap dijatuhkan. Mengingat saat ini FIFA sendiri sedang ditimpa skandal.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement