Senin 23 Oct 2017 22:28 WIB

Ada Keanehan di Ajang Penghargaan Golden Boy 2017

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Ratna Puspita
Jordan Amavi (kiri) dari Olympique Marseille mencoba menghalangi pemain Paris Saint-Germain Kylian Mbappe (kanan) pada pertandingan Ligue 1 antara kedua tim di Stadion Velodrome, Marseille, Prancis, Ahad (22/10).
Foto: EPA-EFE/GUILLAUME HORCAJUELO
Jordan Amavi (kiri) dari Olympique Marseille mencoba menghalangi pemain Paris Saint-Germain Kylian Mbappe (kanan) pada pertandingan Ligue 1 antara kedua tim di Stadion Velodrome, Marseille, Prancis, Ahad (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Keanehan muncul dari pengumuman pemenang penghargaan pemain muda terbaik dunia atau Golden Boy 2017 yang dilakukan Senin (23/10) petang WIB. Penggagas penghargaan ini, Surat Kabar asal Italia, Tuttosport mengumumkan perolehan suara yang menuai kebingungan sejumlah pihak.

Dalam pengumuman tersebut, striker Paris Saint-Germain (PSG) Kylian Mbappe meraih suara tertinggi sehingga berhak meraih trofi Golden Boy 2017. Pemain berusia 18 tahun itu memperoleh 291 suara.

Di posisi kedua, striker belia Barcelona, Ousmane Dembele meraih 149 suara. Kemudian di bawahnya, penyerang muda andalan Manchester United, Marcus Rashford meraih 76 suara untuk menduduki posisi ketiga. Di sinilah letak keanehan tersebut.

Rashford yang menduduki peringkat ketiga sebelumnya tidak pernah masuk ke daftar nomine tiga besar peraih Golden Boy 2017. Dalam pengumuman tiga besar yang dilakukan Tuttosport pada Sabtu (21/10) lalu, mereka menyebut Mbappe, Dembele dan striker Manchester City Gabriel Jesus sebagai tiga besar calon penerima Golden Boy Award.

Namun ketika pengumuman pemenang dilakukan, justru Gabriel cuma menempati urutan keempat. Pemain 20 tahun asal Brasil itu kalah empat suara dari Rashford.

Padahal, selama ini sebuah penghargaan hanya akan jatuh kepada mereka yang masuk ke dalam nominasi. Caranya, para pemilih hak suara memilih satu di antara ketiga pemain di daftar nomine. Seperti tahun-tahun sebelumnya, penghargaan Golden Boy 2017 melibatkan sejumlah jurnalis olahraga dunia sebagai pemegang hak suara.

Hal ini pun menimbulkan keanehan yang membuat kredibilitas penghargaan tersebut dipertanyakan. Media terkemuka asal Inggris, the Independent menyebutkan, Golden Boy Award 2017 telah menyisakan kebingungan yang harus segera ada pertanggungjawaban. "Penghargaan yang membuat bingung," tulis mereka, dikutip Senin.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement