Kamis 11 Oct 2018 22:01 WIB

Demi Palestina, Mahmoud Nekat Ikut Asian Para Games Sendiri

Mahmoud terharu kecintaan orang Indonesia kepada Palestina.

Mahmoud A H Zohud
Foto:

Anda sendirian mengikuti defile saat upacara pembukaan Asian Para Games di Stadion Utama GBK?

Saya sangat merasakan upacara pembukaan karena semua orang bertepuk tangan kepada saya, termasuk Presiden Indonesia. Saya merasakan itu adalah sesuatu yang luar biasa. Saya kirimkan video upacara pembukaan kepada semua orang di Palestina. Mereka lantas membagikan video itu ke orang-orang lain di sana.

Mereka mengaku turut bergembira karena punya orang-orang yang menyukai mereka. Kami tahu Indonesia sangat menyukai kami. Tapi, kami tidak menyangka akan sebanyak ini. Presiden Indonesia berdiri dan bertepuk tangan bagi kami. Itu adalah sesuatu yang tidak dapat saya katakan betapa senangnya.

Kehadiran Anda seorang diri diketahui Kedutaan Palestina?

"Ya. Semua orang kedutaan tahu saya ada di sini. Mereka menghubungi saya setiap saat untuk mencari informasi apa saja yang sedang terjadi. Saya juga selalu mengikuti arahan dari mereka."

Apa yang ingin disampaikan kepada masyarakat luas, selain Palestina?

"Kehadiran saya untuk semua penyandang disabilitas Palestina, baik atlet ataupun bukan atlet. Saya ingin memotivasi mereka, terutama masyarakat disabilitas yang bukan atlet. Saya ingin menunjukkan masih ada kesuksesan dalam hidup setelah kecelakaan.

Hal utama untuk mencapai sukses dalam hidup adalah pikiran dan hati yang tetap fokus, baik Anda punya kaki atau tidak, punya tangan atau tidak."

Apakah Anda mengalami kecelakaan yang sama sebagaimana rekan atlet para-balap sepeda?

"Saya menjadi penyandang disabilitas selama 14 tahun. Usia saya 29 tahun. Pada usia 15 tahun, saya terkena tembakan di pinggang seusai pulang dari sekolah. Peluru itu menembus hingga tulang bekalang saya sehingga saya mengalami paraplegia. Tulang belakang saya hancur dan saya tidak dapat merasakan apapun pada tubuh bagian bawah.

Kami punya situasi politik yang buruk di Palestina. Kami punya banyak orang-orang penyandang disabilitas setiap hari karena banyak orang tertembak peluru setiap hari. Saya hadir di sini untuk menyampaikan pesan kepada mereka yang terkena tembakan peluru, mereka tidak boleh berhenti karena kehidupan tidak berhenti."

Pengalaman hadir di Indonesia apa saja yang Anda peroleh?

"Saya datang di Jakarta satu hari sebelum upacara pembukaan. Manajer yang mengurus kedatangan saya di Jakarta sempat mengajak saya ke pusat perbelanjaan. Dia memperlihatkan sedikit tentang Jakarta. Saya sangat senang dapat melihat Jakarta secara dekat.

Saya juga mencoba beberapa makanan di sini terasa manis, ada mangganya. Kami tidak tahu karena kami hanya makan makananan di Palestina. Kami tidak tahu makanan internasional. Saya mengambil banyak makanan ringan di sini untuk saya bawa pulang dan saya bagikan kepada teman-teman di palestina.  

Saya juga sempat hafal ucapan "selamat pagi" karena hampir 15 orang yang menyambut saya di wisma atlet mengucapkan "selamat pagi" kepada saya setiap pagi.

Apakah Anda berencana untuk kembali lagi ke Indonesia?

"Saya berharap dapat kembali lagi ke Indonesia. Anda tahu, hal yang lebih penting dari negeri yang indah, bangunan indah, atau alam yang indah, adalah masyarakatnya. Jika Anda merasakan cinta dari semua masyarakat di sini, itu adalah kebahagiaan terbaik.

Perasaan itu terasa lebih manis seperti pulau Bali yang dimiliki Indonesia. Saya kira itu akan menjadi tempat terbaik untuk dikunjungi."

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement