Ahad 25 Nov 2018 11:30 WIB

Hasrat Indonesia Taklukkan Filipina demi Harga Diri

Kekalahan terakhir Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno terjadi pada AFF 2008

Pelatih Timnas Indonesia Bima Sakti (tengah) bersama sejumlah pemain dalam sesi latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (24/11/2018).
Foto:
Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Filipina di Stadion Madya, Jakarta, Jumat (23/11/2018).

Monoton

Timnas Indonesia cenderung tampil monoton selama Piala AFF 2018. Strategi Indonesia memanfaatkan lebar lapangan melalui pemain sayap dengan formasi 4-2-3-1 mudah ditebak lawan.

Pelatih timnas Indonesia Bima Sakti mengakui bahwa taktik yang digunakannya tersebut merupakan peninggalan Luis Milla yang sudah dipakai sejak tahun 2017. Bima tidak dapat melakukan perubahan karena sempitnya waktu persiapan.

Bima bisa dikatakan pelatih dadakan di timnas Indonesia. Dia ditunjuk jadi pelatih skuat Garuda pada akhir Oktober 2018 atau kurang lebih dua minggu sebelum Piala AFF 2018 bergulir. Sebelumnya, Bima merupakan asisten pelatih timnas U-23 dan senior Indonesia yang ditangani pelatih asal Spanyol Luis Milla. 

Baca juga: Tahun Suram Sepak Bola Indonesia dan Tagar 'Kosongkan GBK'

Setelah diberikan tanggung jawab, Bima tidak memiliki banyak waktu untuk mengubah taktik, strategi dan pemain. Oleh sebab itulah dia memilih untuk menerapkan taktik lawas ala Luis Milla. Para pemain yang dipanggil pun tidak jauh dari sosok-sosok yang pernah dipercaya Milla.

Bima mengatakan, tidak mudah membangun dan melatih tim nasional, apalagi dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, dia meminta masyarakat dan pencinta sepak bola nasional untuk mendukung siapapun pelatih timnas Indonesia baik itu orang asing atau pelatih lokal.

"Berikan dukungan semaksimal mungkin karena tidak mudah menjadi bagian dari tim nasional," tutur dia.

Pelatih berusia 42 tahun itu mesti memutar otak menemukan cara untuk memecahkan kebuntuan timnas menyerang dari sayap lebar. Dia pun mengganti duet sayap Febri Hariyadi-Irfan Jaya yang seolah tak terganti sejak Asian Games 2018, dengan duo Riko Simanjuntak-Andik Vermansah.

Riko dan Andik, yang sama-sama bertubuh mungil tetapi memiliki kemampuan melewati lawan dengan keterampilan individunya, tampil bersama sejak menit pertama kala menghadapi Thailand di laga ketiga Indonesia di Grup B Piala AFF 2018.

Mereka tampil menjanjikan dan merepotkan lawan di awal laga kontra Thailand, sampai Andik ditarik keluar karena cedera di akhir babak satu. Indonesia pun kalah 4-2 di akhir laga.

Kondisi Andik yang kini terus membaik dari cedera lengan membuatnya sangat mungkin diturunkan kembali bersama Riko di pertandingan menghadapi Filipina.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement