Ahad 25 Nov 2018 11:30 WIB

Hasrat Indonesia Taklukkan Filipina demi Harga Diri

Kekalahan terakhir Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno terjadi pada AFF 2008

Pelatih Timnas Indonesia Bima Sakti (tengah) bersama sejumlah pemain dalam sesi latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (24/11/2018).
Foto:
Pelatih Timnas Filipina Sven-Goran Eriksson (kiri) mengamati sesi latihan pemain Timnas Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (24/11/2018).

Suporter

Pelatih tim nasional sepak bola Filipina tahun 2010-2011 Simon McMenemy menilai, Indonesia bisa mengalahkan Filipina jika suporter Indonesia memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Pria yang kini menjadi juru taktik klub Bhayangkara FC di Liga 1 Indonesia ini berkisah, saat masih menukangi Filipina dan menghadapi Indonesia di semifinal Piala AFF 2010, dia merasakan sendiri bagaimana atmosfer SUGBK dengan puluhan ribu penonton menciptakan suasana mencekam bagi tim lawan.

Ketika itu, Filipina harus menjalani laga kandang dan tandang di SUGBK karena mereka belum memiliki stadion berstandar internasional AFF. Simon mengakui timnya kesulitan dan pada akhirnya harus kalah dengan skor total 0-2.

Baca juga: Tahun Suram Sepak Bola Indonesia dan Tagar 'Kosongkan GBK'

"Kondisi stadion yang penuh dengan suporter akan meningkatkan motivasi pemain Indonesia. Sebaliknya, bagi lawan itu merupakan suasana yang mengintimidasi," tutur pelatih asal Skotlandia tersebut.

Pendapat ini bukannya tidak disadari oleh pemain dan pelatih timnas Indonesia. 

"Kami tetap berharap dukungan dari suporter Indonesia di pertandingan melawan Filipina," tutur pelatih Bima Sakti.

Bima dan semua pemain timnas Indonesia boleh saja berharap SUGBK penuh saat menghadapi Filipina, tetapi sulit membayangkan itu terjadi melihat minimnya dukungan suporter untuk timnas.

Bahkan, sebelum laga Grup B Piala AFF 2018 kontra Timor Leste di SUGBK, Selasa (13/11), beredar ajakan untuk tidak menonton pertandingan Indonesia di media sosial Twitter dengan tanda pagar (tagar) #KosongkanGBK.

Bima Sakti yang mengetahui semua itu mencoba menilainya dengan arif. Menurut dia, segala kritikan ataupun gerakan suporter untuk timnas Indonesia semata-mata ditujukan demi prestasi tim nasional.

"Saya kira itu tidak masalah. Mereka melakukan hal itu karena cinta dan keinginan agar timnas beprestasi," tutur Bima. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement