REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petenis tunggal putri Kanada, Bianca Andreescu, menjalani musim 2019 dengan apik. Berkat gelar yang diraihnya, ia menduduki ranking empat dari sebelumnya berada di posisi 152 dunia.
Andreescu memenangkan gelar grand slam pertama kalinya di Amerika Serikat (AS) Terbuka, September lalu. Petenis berusia 19 tahun itu juga memenangkan Indian Weels Masters dan Kanada Terbuka. Karena itu, ia pun diganjar penghargaan Lou Marsh Award tahun ini.
Andreescu menyatakan akan berusaha lebih baik pada musim 2020. "Saya tidak tahu bagaimana 2020 bisa menjadi lebih baik dari 2019. Pada 2019 adalah kisah Cinderella. Masih begitu. Itu masih terjadi sekarang,” ujar Andreescu dilansir dari tennis365, Rabu (11/12).
Andreescu mengakui tahun ini adalah tahun luar biasa dalam kariernya. Ia menilai apa yang didapatkan adalah mimpi yang menjadi kenyataan setelah mengalami pasang surut. Oleh sebab itu, Andreescu merasa pencapaiannya luar biasa.
Meski demikian, Andreescu tak ingin terbuai oleh penampilan memukaunya pada 2019. Ia akan fokus membenahi kelemahan agar permainannya lebih baik di 2020. Targetnya adalah mampu bertengger sebagai petenis nomor satu dunia. “Saya selalu bermimpi memenangkan banyak grand slam. Tetapi saya tidak pernah menyadari semua hal yang menyertainya seperti ketenaran dan perhatian dan semua itu,” kata dia.
Andreescu berharap tetap menjadi seorang yang sederhana. Ia tak ingin menjadi seperti orang lain. Namun juga berharap apa yang diraihnya dapat menjadi inspirasi banyak orang.
Andreescu mengungkapkan, sekarang ini tengah melakukan persiapan menyambut musim baru. Pertandingan dan latihan pramusim akan menjadi perhatian serius bagi Andreescu. Berada di lima besar dunia menambah tekanan ke depannya.
“Tapi saya pikir itu memotivasi saya. Tekanan benar-benar meningkatkan permainan saya ke tingkat berikutnya. Saya pikir itu sebabnya saya melakukannya dengan sangat baik di pertandingan yang lebih besar," kata Andreescu menegaskan.