Sabtu 16 May 2020 16:21 WIB

Mengenang 35 tahun Debut Michael Jordan di NBA

Jordan meraih gelar NBA Rookie of The Year 1985 mengalahkan Hakeem Olajuwon.

Michael Jordan.
Foto:

Selalu diandalkan

Menjadi pemain pilihan kedua pada draft 1983, Jordan kemudian selalu diandalkan Bulls pada musim debutnya. Ia tidak pernah absen selama Bulls memainkan 82 pertandingan musim reguler.

"Ini bukan untuk menjadi pertunjukan Michael Jordan. Saya hanya pemain pemula (rookie) dan tugas saya adalah menyesuaikan diri sebagai bagian dari Bulls," ucapnya saat itu.

Musim itu dibuka Bulls dengan catatan sangat positif. Mereka memenangi enam dari delapan pertandingan tandang dan memiliki rekor 6-2. Pada gim kesembilan, Jordan membukukan 45 poin dan mengukir sepuluh rebound saat menang 120-117 atas San Antonio Spurs.

Setelah itu, penampilan Bulls merosot dengan empat kekalahan beruntun sebelum sekali menang atas Seatlle Supersonics dan kembali tergelincir dengan tiga kekalahan beruntun.

Pada pertandingan-pertandingan di Los Angeles, Jordan mengejutkan publik LA, kotanya para bintang, dengan skor di menit terakhir untuk mengalahkan Clippers dan kemudian menang dua poin atas Lakers

Jordan kembali membuktikan kebintangannya dengan lemparan penentu kemenangan saat waktu tinggal menyisakan lima detik untuk mengalahkan Knicks pada pertandingan ke-21. Itu merupakan pertama kalinya Jordan membukukan poin penentu kemenangan untuk Bulls.

Penampilan apik membawa ia masuk tim All-Star mewakili Wilayah Timur. Namun ketidak sukaan sejumlah pemain senior terhadap dirinya, terutama dari pemain Detroit Pistons Isiah Thomas, membuat Jordan jarang mendapat operan bola saat laga All-Star berlangsung.

Pertandingan All-Star itu sendiri berakhir dengan kemenangan 140-129 untuk kemenangan tim Wilayah Barat.

Jordan berhasil membalas dengan apik perlakuan buruk Thomas terhadap dirinya tersebut. Pada pertandingan pertama setelah All-Star, Bulls menjamu Pistons. Hasilnya Bulls menang 139-126 atas tamunya melalui Overtime, dengan Jordan memborong 49 poin, 15 rebound, dan empat steal.

Bagaimana dengan Thomas? Ia hanya mencatatkan 19 poin meski berdalih penampilannya tidak maksimal karena cedera paha.

Sayangnya setelah pertandingan tersebut, Bulls kembali sulit mencatatkan kemenangan beruntun. Mereka hanya mencatatkan tiga dan dua kemenangan beruntun pada Maret serta dua kemenangan beruntun pada April meski tetap mampu menembus play-off.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement