Ahad 03 Jan 2021 16:33 WIB
...

Buah Kesabaran, Racikan Jitu, dan Awal Kebangkitan MU

Manchester United hanya kalah selisih gol dari Liverpool di puncak klasemen liga.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer melambai ke arah kotak direktur saat ia berjalan ke area teknis menjelang pertandingan sepak bola Liga Primer Inggris antara Manchester United dan Aston Villa di Old Trafford di kota Manchester, Inggris, Jumat, 1 Januari 2021.
Foto:

Tren positif MU terjadi di saat klub seperti Tottenham Hotspur, Chelsea, dan Leicester justru menurun. MU bersama Liverpool, kini unggul empat poin dari Spurs, Leicester, Everton, dan Chelsea.

Tak perlu lagi membahas peran Bruno Fernandes, yang sampai musim ini masih konsisten jadi tulang punggung United. Baru 30 kali bermain di liga, pemain internasional Portugal itu sudah menyumbang 19 gol sama dengan prestasi striker legendaris MU, Robin van Persie.

Faktor paling utama adalah semangat pantang menyerah. Perlu dicatat, United musim ini bisa dibilang sebagai raja comeback. Bagaimana tidak, MU sudah enam kali memenangkan pertandingan, setelah tertinggal lebih dulu. Comeback paling berkesan adalah saat mengalahkan Southampton 3-2, 29 November lalu. Saat itu, MU bangkit setelah tertinggal dua gol di babak pertama dengan mencetak tiga gol pada babak kedua, termasuk gol Edinson Cavani pada injury time menit 92.

Salah satu pertandingan lain yang paling diingat musim ini adalah ketika melawan Brighton 26 September lalu. Sempat comeback usai tertinggal lebih dulu. Tuan rumah mampu menyamakan kedudukan pada menit 95. Di saat wasit siap meniup tanda berakhirnya laga, ternyata ada insiden yang membuat laga kembali dimulai, hanya untuk memberikan penalti pada menit 90+10, yang dimanfaatkan dengan baik oleh Fernandes.

Sepekan lalu, MU juga hampir ditahan imbang tanpa gol oleh Wolves. Tapi gol Marcus Rashford di menit 92 membawa MU mendapatkan tiga poin penting.

Solskjaer, yang kontraknya akan habis pada 2022, terlihat mampu menyeimbangkan pemain muda dan senior di skuadnya. Harmonisnya Fernandes dengan Marcus Rashford, Anthony Martial, dan Mason Greenwood di lini depan, jadi senjata tersendiri. Scott McTominay juga terus menunjukkan tanda-tanda peningkatan untuk jadi gelandang sekelas Paul Pogba ataupun Nemanja Matic.

Di sisi lain, Pogba, yang sempat bikin heboh akibat pernyataan agennya, Mino Raiola, mampu tampil impresif dan kini mendapatkan tempatnya kembali di tim utama. Satu-satunya yang mesti diperbaiki Solskjaer adalah barisan belakang. MU jadi tim 10 besar dengan kebobolan paling banyak, yaitu 24 gol. Tapi di dua laga terakhir melawan Wolves dan Villa, Solskjaer terlihat sudah menyelesaikan masalah ini.

Sehingga, United yang awal musim diragukan jadi pesaing meraih gelar juara, mulai bisa bicara banyak di papan atas. Walaupun bicara soal perburuan gelar saat ini masih belum tepat, lantaran perjalanan kompetisi yang masih panjang. Tapi paling tidak, kesabaran Ed Woodward dan Solskjaer meracik skuad MU kini mulai membuahkan hasil. Tentu, lewat sebuah proses yang tidak bisa instan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement