Jumat 12 Feb 2021 05:30 WIB

Ibra Dianggap Pengecualian dalam Rencana Besar Milan

Kehadiran Zlatan Ibrahimovic di tim utama I Rossoneri merupakan pengecualian

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Agung Sasongko
 Zlatan Ibrahimovic dari AC Milan bersorak gembira setelah mencetak gol 0-1 pada pertandingan sepak bola perempat final Piala Italia antara FC Inter dan AC Milan di stadion Giuseppe Meazza di Milan, Italia, 26 Januari 2021.
Foto:

Gazidis pun membayangkan Milan sebagai klub yang modern dan progresif.

''Saya sudah merasa menjadi bagian dari kota ini. Saya datang ke Milan, karena memiliki mimpi besar. Saya ingin ambil bagian dalam upaya klub ini berada di jajaran elit klub raksasa Eropa. Saya ingin mewujudkan Milan yang modern dan progresif. Saat ini, kami sudah menapaki langkah awal dari rencana itu,'' tutur Gazidis seperti dilansir Football Italia, Kamis (11/2).

Kendati begitu, Gazidis mengakui, ada sedikit pengecualian terkait aturan dan rencana besar AC Milan tersebut. Salah satunya adalah saat Milan merekrut Zlatan Ibramimovic dengan status free transfer pada pertengahan musim lalu.

Meski sempat menolak rencana perekrutan Ibra tersebut, tapi Gazidis akhirnya bergeming dan menerima kehadiran Ibra. Kehadiran Ibra memang sempat menjadi sorotan. Pasalnya, pada saat direkrut I Rossoneri, striker asal Swedia itu telah berusia 39 tahun.

Hal ini tentu berbeda dengan kebijakan dan rencana Milan dalam perekrutan pemain. Kendati begitu, kehadiran Ibra terbukti mampu mengangkat performa Milan. Eks striker Juventus dan Inter Milan itu menjadi andalan baru di lini serang I Rossoneri dan dianggap mampu menyuntikan mentalitas juara buat para penggawa-penggawa muda Milan.

Pun dalam hal performa. Meski telah berusia 39 tahun, Ibra telah mengemas 27 gol dari 37 penampilan di semua ajang dalam kesempatan keduanya memperkuat Milan, ''Bisa dibilang, Ibrahimovic adalah pengecualian dalam semua aturan,'' kata Gazidis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement