Ahad 14 Feb 2021 13:42 WIB

Duo Benjamin Button di Pentas Serie A Italia

Zlatan Ibrrahimovic dan Criztiano Ronaldo tetap tajam pada usia senja.

Penyerang AC Milan Zlatan Ibrahimovic.
Foto:

Lahir tua, mati muda

Usai mencetak dua gol saat Milan mengalahkan Bologna 2-0 pada 22 September 2020, Ibrahimovic hampir membuat sejarah menjadi pemain paling tua di Serie A yang mencetak hat-trick.

Saat ditanya Sky Sport Italia, bagaimana perasaannya gagal mencetak trigol ke gawang Bologna itu, dia menjawab. "Ah tak apa-apa, saya terus berusaha, ini juga baru pertandingan resmi kedua.”

Namun kalimat berikutnya yang viral ke mana-mana. "Saya itu bagaikan Benjamin Button. Saya lahir tua, tetapi mati muda."

Benjamin Button adalah tokoh fiktif dalam film produksi 2008 berjudul "The Curious Case of Benjamin Button" yang dibintangi aktor Brad Pitt.

Benjamin Button mengalami siklus hidup yang aneh, kebalikan dari hidup manusia pada umumnya. Dia terlahir sebagai bayi berwajah orang tua yang semakin bertambah umur, malah semakin muda sampai kemudian mati dalam fisik bayi. Personifikasi ini mengilhami Ibrahimovic untuk berseloroh bahwa dia pun merasa semakin tambah umur, semakin muda dan bagus saja.

Namun Ibrahimovic tidak berlebihan. Buktinya, AC Milan yang terseok-seok, perlahan dia antarkan kembali ke statusnya semula sebagai penguasa tradisional sepak bola Italia.

Dampak Ibraghimovic kepada Milan demikian besar. Bukan tanpa alasan Milan merekrutnya karena dia juga pernah membela Rossoneri sebagai pemain pinjaman dari Barcelona ketika Milan sudah enam tahun tak pernah juara liga.

Namun setelah Ibrahimovic bergabung 28 Agustus 2010, Milan menjuarai kembali liga pada musim 2010-2011. Ketika itu usia Ibra sudah 29 tahun.

Sembilan tahun kemudian dia kembali ke Milan pada pertengahan musim 2019/2020 manakala klub ini terseok-seok di papan tengah setelah hanya bisa menang enam kali namun kalah delapan kali dalam 17 pertandingan liga pertamanya musim itu

Begitu Ibrahimovic mendarat di Milan akhir 2019 dan kemudian bermain lagi 6 Januari 2020, peruntungan Milan seketika berbalik. Hasilnya, 13 dari sisa 21 pertandingan liga berhasil mereka menangkan dan hanya tiga kali kalah.

Kendati gagal mengulang prestasi sebelumnya masuk Liga Europa, mereka finis urutan keenam. Dan ternyata ini menjadi fondasi untuk musim ini. Memuncaki klasemen, Milan kini percaya diri meretas jalan ke Liga Champions, bahkan scudetto.

Total 11 gelar juara...

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement