Rabu 24 Feb 2021 13:55 WIB
...

Ronaldo Masih Berambisi Kejar Capocannoniere di Italia

Sudah dua musim membela Juve, namun CR7 selalu gagal menjadi top skorer Serie A.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Bintang Juventus Cristiano Ronaldo.
Foto:

Kini jelas, posisi teratas sebagai pencetak gol terbanyak menyuntikkan ambisi lebih untuk Ronaldo. Sebab, jika ia berhasil mengkultuskan diri sebagai raja gol Italia, maka ia tercatat sebagai pesepak bola pertama yang menjadi top skorer di tiga kompetisi elite Eropa, yakni Liga Primer Inggris, La Liga Spanyol, dan Serie A.

Sulitnya Ronaldo menguasai pundi-pundi gol di Serie A pada dua musim awal lantaran ketiadaan tandem sejati, pun strategi yang dinilai kurang ideal dalam posisi bermain CR7, julukan Ronaldo. Dalam dua kampanye sebelumnya, Mario Mandzukic serta Gonzalo Higuain, gagal menjadi pelayan setia Ronaldo. Ini jauh berbeda saat CR7 membela Real Madrid, ia mampu menembus minimal 40 gol di setiap musim.

Banyaknya pundi gol yang diukir Ronaldo karena keberadaan Karim Benzema di sampingnya. Benzema bersedia menjadi pelayan setia CR7. Alhasil, kini dengan skema yang dimainkan pelatih Andrea Pirlo dalam formasi 4-4-2, 3-5-2, pun 4-3-3, Ronaldo terlihat nyaman di pos penyerang sebelah kiri.

Pirlo diklaim berhasil meletakkan Ronaldo dalam posisi ideal sebagai penyerang yang lebih melebar dengan menusuk masuk ke dalam pertahanan lawan, tidak seperti yang diterapkan oleh pelatih Juve sebelumnya, Maurizio Sarri, yang memasang Ronaldo sebagai penyerang tengah.

Pirlo dengan cepat menyerap bagaimana ia bisa kembali menghidupkan naluri mencetak gol yang bengis dari tubuh pesepak bola berusia 36 tahun itu. Dejan Kulusevski pun Alvaro Morata diklaim sebagai 'abdi dalam' untuk naluri mencetak gol Ronaldo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement