Rodgers mengakui menurunkan pemain di kondisi yang lelah berisiko pada kualitas fisik dan mental seseorang. Ia merencanakan menyimpan beberapa pemain inti agar bisa istirahat dengan maksimal. "Kami akan berusaha, bekerja keras, dan menunjukkan kemampuan terbaik. Itulah alasan kami bersiap-siap untuk pertandingan," kata dia menegaskan.
Saat ini, Leicester masih berjibaku di papan tengah Liga Primer Inggris. Leicester bertengger di peringkat ke-10 klasemen dengan torehan 22 poin dari 17 pertandingan.
Senada dengan Rodgers, pelatih Liverpool Juergen Klopp juga merasa diberatkan oleh jadwal pertandingan Liga Primer Inggris. Ia menyayangkan penyelenggara kompetisi tidak memperhatikan kondisi setiap klub.
"Situasi seperti ini tidak seharusnya terjadi dan kami bisa mendiskusikannya setiap tahun. Sudah jadi tradisi kami bertanding di Boxing Day, tapi merumput di tanggal 26 dan 28 Desember adalah hal yang salah," ujar Klopp.
Juru taktik Liverpool itu yakin ada solusi yang lebih tepat untuk menyelesaikan masalah. Ia tidak mempersoalkan penundaan jadwal jika hal tersebut baik untuk banyak pihak.
"Ini mungkin bakal membantu pemain yang juga tidak tertular Covid-19. Tapi masalahnya banyak tim yang mengalami masalah serius terhadap Covid-19," jelas Klopp. "Kami tidak akan berhenti membicarakan hal ini. Karena jika tidak, kondisi akan tetap seperti ini. Pemain butuh pertolongan dari pihak lain."
Liverpool masih menjadi salah satu pesaing terkuat juara Liga Primer Inggris musim 2021/2022. The Reds berada di peringkat kedua klasemen sementara dengan koleksi 41 poin, berselisih enam poin dari Manchester City di posisi puncak.