Sabtu 20 Jul 2019 13:46 WIB

2.500 Polisi Paris Dikerahkan Jaga Selebrasi Juara Aljazair

Terjadi penjarahan toko di kota Paris oleh pihak tak bertanggung jawab.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Budi Raharjo
Para pemain Aljazair merayakan gol ke gawang Senegal pada Piala Afrika 2019.
Foto: EPA-EFE/KHALED ELFIQI
Para pemain Aljazair merayakan gol ke gawang Senegal pada Piala Afrika 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pihak kepolisian kota Paris, Prancis, dikabarkan menurunkan 2.500 personel untuk menjaga kondusivitas iring-iringan warga yang merayakan kemenangan Aljazair di Piala Afrika, Sabtu (20/7) dini hari waktu setempat.

Seperti diberitakan Reuters, penerjunan anggota polisi dilakukan setelah penangkapan 282 orang yang dianggap merusuh di beberapa kota di Prancis setelah Aljazair lolos ke final Piala Afrika setelah mengalahkan Nigeria, akhir pekan lalu.

Selain di Paris, kota lain seperti Lyon, Montpellier dan Marseille menjadi titik fokus pihak keamanan karena dilaporkan, terdapat pembakaran ban dan petasan di sekitar jalan Champs-Elysees. Dikabarkan pula terdapat penjarahan toko di kota Paris yang oleh pihak tak bertanggung jawab.

Selain itu, seperti dikabarkan France24, terdapat seorang ibu bersama anaknya yang diduga tertabrak mobil salah satu pendukung Aljazair di kota Montpellier.

Sebelum laga final, kerusuhan yang terjadi sempat menjadi perhatian pelatih tim nasional Aljazair, Djamel Belmadi. Ia menegaskan, kekerasan harus dicegah karena pihaknya membawa nama baik negara di kejuaraan tingkat benua.

"Kita membawa nama Aljazair di mata dunia," kata Djamel seperti dilansir AFP.

Selebrasi kejuaraan penduduk Aljazair di Prancis, diprediksi akan terus terjadi hingga Ahad besok. Pasalnya, komunitas imigran asal semenanjung Afrika itu terpusat di kota-kota besar Prancis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement