REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menargetkan juara umum pada ajang ASEAN Para Games 2020 yang akan digelar 18-24 Januari 2020 di Filipina. Dalam pesta olahraga para atlet difabel terbesar di Asia Tenggara itu, Indonesia mengandalkan enam cabang olahraga (cabor) dari total 16 cabor yang akan dipertandingkan.
Dalam ajang dua tahun lalu di Kuala Lumpur, Malaysia, tim Merah-Putih keluar sebagai juara umum. Kali ini untuk dapat mempertahankan gelar juara umum tersebut, target medali yang akan diraih kontingen Indonesia adalah sebanyak 100 medali emas.
Chief de Mission (CdM) atau pimpinan kontingen Indonesia di ASEAN Para Games 2020, Andi Herman mengatakan bahwa Indonesia akan berangkat dengan kekuatan penuh. "Kami akan berangkat full-team, 300 para atlet, namun jika ditotal dengan pelatih, manajer, dan ofisial, maka total kontingen yang rencananya akan berangkat 14 Januari sebanyak 550 orang." ujar Herman kepada media, Senin (16/12).
Dengan kekuatan penuh, lanjut Andi, Indonesia memiliki satu tujuan, yakni meraih posisi yang tertinggi atau keluar sebagai juara umum. Target Indonesia merebut 100 medali emas. "Persiapan sudah kami lakukan cukup lama. Pelatnas ASEAN Para Games sudah kami lakukan sejak bulan Mei di Solo. Saat ini mereka semua dalam kondisi puncak," jelasnya.
Dari target 100 medali emas, Indonesia mengandalkan enam cabang olahraga yang berpotensi mendulang 70 medali emas. Seperti diungkap Wakil Sekretaris Jendral National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Rima Ferdianto, enam cabor andalan nanti adalah atletik, renang, tenis meja, bulu tangkis, catur, dan angkat berat. "Kami targetkan minimal total 70 medali emas dari enam cabor tersebut."
Kontingen Indonesia akan bertolak ke Filipina pada 14 Januari 2020. Wakil Merah-Putih ini akan menggunakan pesawat carteran langsung berangkat dari Solo, lokasi para atlet melakukan pelatnas. Para penggawa Indonesua bertolak lebih awal karena untuk pertandingan para atlet, sebelumnya harus dilakukan klasifikasi terlebih dahulu.
Ketua NPC Indonesia, Senny Marbun menjelaskan, klasifikasi akan dilakukan selama tiga hari. "Ada para atlet yang lolos sesuai klasifikasi, ada yang tidak lolos, ada juga yang turun atau dinaikkan klasifikasinya berdasarkan kondisi terbaru dari para atlet tersebut," jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
