Namun hal tersebut dipandang Guardiola tak merasa mempunyai banyak pilihan yang bisa dipasang dengan mudah ke dalam sistemnya. Dengan mengumpulkan banyak pemain kelas dunia, klub telah berakhir dengan para pemain yang memiliki profil berbeda.
Sedangkan di Liverpool, mereka hanya mendatangkan pemain yang cocok dengan sistem Klopp. Luis Diaz yang cepat menyatu dengan permainan Klopp adalah contohnya. Klopp tak ragu-ragu menurunkan Diaz.
Perbedaan kedalaman skuad kedua tim yakni jika City dalam praktiknya terbatas kepada kemampuan untuk merotasi dan memilih berdasarkan pertandingan demi pertandingan. Adapun kedalaman Liverpool memberi Klopp alat dalam pertandingan untuk menyegarkan segalanya. Dan selama Guardiola merasa tak mampu memanfaatkan skuadnya ke dalam sistemnya maka keunggulan dalam perburuan gelar ada di Liverpool.