REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Dani Alves membuat kehebohan beberapa hari lalu. Alves tersangkut kasus pelecehan seksual.
Alves diduga melecehkan seorang wanita di sebuah klub malam di Barcelona pada pengujung tahun lalu. Pihak berwenang menahannya. Sambil menunggu jadwal persidangan, pesepak bola asal Brasil itu ditampung di penjara Brians 2.
Seorang narapidana yang juga berada di penjara tersebut membeberkan kehidupan sang bek. Napi tersebut diwawancari reporter dalam program 'Cuatro al dia'. Menurutnya, Alves tak mendapat perlakuan spesial.
Banyak cerita tentang orang penting yang diistimewakan ketika berada di lembaga pemasyarakatan. Situasi demikian tak terjadi pada mantan jugador Barcelona itu. Semua terlihat seperti biasa.
Alves berada di sel yang sama dengan tahanan yang juga berasal dari Brasil bernama Coutinho. Pada suatu waktu, eks Barca itu diajak berkeliling oleh petugas. Sosok yang juga pernah berkostum Paris Saint-Germain (PSG) ini melihat berbagai fasilitas olahraga.
"Dia berjalan normal. Dia tidak memiliki kehidupan istimewa, juga tidak diberi perlakuan khusus," kata napi yang memberi kesaksian, dikutip dari Marca, Rabu (1/2/2023).
Menurut napi tersebut, Alves terlihat bosan. Maklum, sosok 39 tahun itu sedang menjalani momen tak biasa. Ia harus berada di satu lokasi sampai waktu yang tak bisa ditentukan.
Namun Alves berusaha mengalihkan ke hal-hal positif. "Tapi dia sudah bermain sepak bola. Dia memainkan beberapa games dengan orang-orang di sana. Orang-orang yang bersamanya untuk kejahatan yang sama," ujar napi tersebut, melanjutkan.
Menurut tahanan itu, Alves pria yang baik. Seseorang yang tampak tenang menghadapi situasi ini. Tak jarang, yang bersangkutan tetap memberi tanda tangan saat diminta.
Pengacara Alves, Cristobal Martell, mengirimkan proposal agar kliennya bisa bebas bersyarat. Pihak Martell tak keberatan jika eks Sevilla itu diberi gelang pelacak.