Senin 17 Jul 2023 20:18 WIB

Mantan Pebasket Nyentrik Dennis Rodman Ungkap Gaji Fantastis Shaquille O'Neal

Gaji besar sekarang dilakukan agar pemain bintang tetap bertahan di timnya.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Mantan bintang bola basket NBA, Shaquille O'Neal.
Foto: voice online
Mantan bintang bola basket NBA, Shaquille O'Neal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pebasket nyentrik Dennis Rodman berbagi cerita tentang kepindahan Shaquille O'Neal ke Los Angeles (LA) Lakers dengan bayaran pun gaji fantastis selama memperkuat Si Kuning-Ungu.

"Saya pikir banyak tim NBA menggunakan batasan gaji sebagai alasan ketika sebuah tim ingin melakukan sesuatu," kata Dennis Rodman menjelaskan dalam bukunya berjudul 'Bad as I Wanna Be' dilansir Sportskeeda, Senin (17/7/2023).

Baca Juga

Dennis Rodman pernah meramalkan gaji Shaquille O'Neal dengan Lakers pada saat NBA tidak memberikan cek besar kepada pemain. Sebelum peraturan gaji saat ini dibatasi di bawah CBA.

Lebih lanjut, mantan rekan setim legenda NBA, Michael Jordan, itu berbicara tentang pergeseran liga untuk memberi seorang bintang gaji besar. Itu sekarang dilakukan agar pemain bintang tetap berada di timnya meski diakuisisi oleh pemilik baru.

"Sepertinya selalu bisa melakukannya. Larry Johnson menghasilkan 87 juta dolar AS selama dua belas tahun di Charlotte. Itu hampir cukup uang untuk membeli tim. Di ujung jalan, Shaquille O'Neal menginginkan 100 juta dolar (sekitar Rp 1,5 triliun) dan dia mendapatkannya," sambung Rodman.

Pada saat itu tim Charlotte tengah naik daun di kompetisi NBA dan klub ingin berinvestasi untuk membangun waralaba dengan kehadiran Larry Johnson.

Larry Johnson akhirnya diberi kontrak 87 juta dolar AS oleh Charlotte dan bermain di lima musim dengan catatan gemilang. Popularitas NBA memang tengah meroket pada saat itu.

Di sisi lain, Shaquille O'Neal yang menjadi agen bebas pada 1996 setelah menjalani empat musim bersama Orlando Magic menyetujui kesepakatan dengan Lakers senilai 121 juta dolar AS selama tujuh tahun.

Batasan gaji atas NBA merupakan batas jumlah total uang yang boleh dibayarkan tim NBA kepada pemainnya.

Sementara NBA memprediksi batas atas gaji pemain basket musim ini sebesar Rp 134 juta dollar AS setara Rp 1,9 triliun atau naik menjadi 8,4 persen. Sekaligus batas atas yang kena pajak naik 7,8 persen menjadi 162 juta dollar AS setara Rp 2,4 triliun.

Tim-tim yang pendapatannya melebihi dari jumlah itu harus membayar pajak barang mewah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement