REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Petenis putri Ons Jabeur asal Tunisia berharap keberhasilannya di Australia Open 2020 akan menginspirasi para wanita Arab. Jabuer menjadi wanita Arab pertama yang mencapai perempat final Grand Slam.
Pemain berusia 25 tahun itu memukau penonton di Margaret Court Arena dengan variasi dan kekuatannya. Jabeur menyerang untuk mengalahkan petenis China Wang Qiang 7-6 (4) 6-1 dalam pertandingan 77 menit, Ahad (26/1).
"Saya mencoba menginspirasi banyak generasi muda di kampung halaman baik di Tunisia atau dunia Arab, terutama di Afrika, yang menakjubkan. Itu bukan tidak mungkin. Saya berhasil," kata dia, dilansir dari laman Reuters.
Jabeur, yang membuat mantan petenis nomor satu dunia Caroline Wozniacki mengepak koper di babak sebelumnya, menggambarkan dirinya sebagai produk Tunisia 100 persen. Ia menolak kesempatan untuk berlatih di luar negeri untuk terus mengembangkan permainan di negaranya.
"Saya mendapat banyak tawaran untuk kuliah di AS, --bukan pilihan bagi saya," kata Jabeur, yang berada di peringkat ke-78 dunia.
“Saya ingin benar-benar menjadi profesional secara langsung. Saya tahu jika saya bermain di perguruan tinggi, saya tidak bisa bermain turnamen profesional."
Ia mengakui negaranya tidak memiliki banyak pengalaman di tenis. Namun ia berharap kita bisa melihat lebih banyak lagi para petenis dari negaranya.
Wang yang berperingkat 27, telah mengalahkan juara Grand Slam 23 kali, Serena Williams di babak ketiga, tersendat di set kedua. Ia kesulitan meladeni Jabeur yang tampil dengan variasi dan kecepatan pukulannya.
"Set pertama sedikit rumit karena saya mulai bagus, tapi kemudian turun sedikit, tidak bisa memenangkan servis saya. Jelas set kedua luar biasa bagi saya. Saya benar-benar santai ... Saya senang saya bisa melewatinya," kata dia.
Jabeur selanjutnya berhadapan dengan unggulan ke-14 dari Amerika Serikat Sofia Kenin. Kenin mengalahkan rekan senegaranya yang masih remaja, Coco Gauff, untuk menembus perempat final Grand Slam.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
