Ahad 18 Jul 2021 16:06 WIB
...

Kesetiaan Semu Pesepak Bola Bergaji Tinggi

Lebih banyak pemain pragmatis yang siap pindah klub demi karier dan gaji tinggi.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Penjaga gawang timnas Italia Gianluigi Donnarumma yang kini membela klub kaya Paris Saint-Germain (PSG).
Foto:

Secara tidak langsung, kemampuan klub kaya menggaji pemain papan atas dan mencomot bintang klub lain, akan membuat mereka makin kaya. Sebaliknya, klub pesaing tidak punya cukup kekuatan untuk mengabulkan permintaan sang pemain.

Disparitas atau ketimpangan gaji yang terjadi saat ini sudah juga jamak di kompetisi besar Eropa lain. Namun demikian, belum ada aturan baku yang secara khusus mengatur hal ini, termasuk melalui regulasi FFP.

Mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger, pernah berujar bahwa jika aturan main tidak diubah, maka sepak bola bisa jadi akan selalu seperti ini. "Klub kaya bertanding melawan klub kaya, sementara sisanya akan mati dengan sendirinya," kata pria yang kini menjabat sebagai FIFA Head of Global Development.

Di sisi lain, label 'one man team' layaknya Paolo Maldini, Francesco Totti, Ryan Giggs, Steven Gerrard, maupun Alessandro Del Piero tak dapat digolongkan dalam kategori pemain di atas. Nama-nama tersebut tidak hanya memberikan pengaruh yang besar pada sebuah klub. Namun, klub yang dibelanya telah menjadi identitas bagi dirinya pribadi.

"Orang-orang kesulitan memahami apa artinya jadi seorang profesional, yang harus siap untuk berganti seragam. Semakin sulit menemukan pemain yang memulai dan mengakhiri karier mereka di tim yang sama," kata Paolo Maldini.

Bukan kaleng-kaleng, cetusan Maldini jelas menohok ulu hati pemain mana pun yang kini lebih mementingkan besaran gaji ketimbang loyalitas terhadap klub. Meski klaim tersebut terlihat subjektif.

Pasalnya, selain memiliki ambisi yang kuat untuk berprestasi, para pesepak bola saat ini juga mengejar sisi materi sebagai alasannya pindah klub. Tidak ada yang salah dengan alasan seperti itu. Mengapa? Karena kehidupan yang harus mereka lanjutkan bisa saja hanya bergantung pada sepak bola.

Pada akhirnya, jangan pernah bertaruh kesetiaan dengan pemain sepak bola. Sebab, lebih banyak pemain pragmatis yang siap pindah klub sesering mungkin demi karier dan biaya hidup tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement