Selasa 19 Apr 2016 15:29 WIB

Masih Jadi Buronan, La Nyalla Beri Sambutan Tertulis HUT PSSI

Red: M Akbar
Ketua Umum PSSI periode 2015-2019 La Nyalla Mattalitti.
Foto:

Tapi apa yang terjadi?

Semua yang dilakukan PSSI seolah sirna dan tidak pernah ada. Ditutupi  hanya dengan pernyataan-pernyataan dari Menpora, Tim Sembilan, Tim Transisi yang mengatakan PSSI harus dirombak untuk menghasilkan tata kelola sepakbola yang lebih baik.

Lalu apa yang mereka hasilkan?

Timnas Senior tidak bisa berlaga di kualifikasi Pra Piala Dunia tahun 2015 kemarin. Timnas U-19 tidak bisa berlaga di event AFF Championship. Bahkan Indonesia juga batal menjadi tuan rumah event tersebut. Begitu pula anak-anak kita di Timnas U-16 yang juga tidak bisa berlaga di event AFF Championship, yang seharusnya kita juga menjadi tuan rumah.

Pelatih sepakbola dan wasit PSSI juga terkena dampak langsung. Semua program kursus untuk pelatih dan wasit lisensi A, B dan C standar AFC terpaksa dihentikan. Semua program peningkatan organisasi dan liga tidak bisa dilanjutkan.

Bahkan bantuan FIFA Goal Project, yang baru pertama kali diterima Indonesia, untuk peningatan dan pembangunan infrastruktur training center juga terpaksa tidak dilanjutkan. Begitu pula bantuan keuangan dari FIFA dan AFC untuk sepakbola wanita dan grass-root juga berhenti.

Yang menyedihkan lagi, dan masih terngiang dalam ingatan saya adalah ketika klub Persipura Jayapura yang berlaga di AFC Cup tahun lalu, dipaksa tidak bisa melanjutkan ke babak berikutnya.

Inikah tata kelola sepakbola yang lebih baik itu?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement