Selasa 19 Apr 2016 15:29 WIB

Masih Jadi Buronan, La Nyalla Beri Sambutan Tertulis HUT PSSI

Red: M Akbar
Ketua Umum PSSI periode 2015-2019 La Nyalla Mattalitti.
Foto:

Bapak Ibu yang saya hormati,

Kepada seluruh masyarakat sepakbola Indonesia dimanapun berada, peringatan hari lahir PSSI ini harus menjadi momentum kita untuk bersama mendesak pemerintah untuk mencabut sanksi terhadap PSSI agar kita segera terbebas dari sanksi FIFA.

Pemerintah harus kita yakinkan, bahwa reformasi untuk perbaikan kinerja dan kualitas prestasi PSSI akan terus berjalan dengan kerjasama yang baik antara PSSI dan pemerintah dengan duduk bersama-sama.

Momentum geliat sepakbola melalui Indonesia Soccer Championship yang diikuti klub-klub ISL dan Divisi Utama yang sebelumnya berlaga di kompetisi Liga Indonesia harus bisa menjadi isu perekat untuk mengakhiri kemelut ini. PSSI dan pemerintah dalam satu irama untuk mendorong ajang sepakbola profesional itu berlangsung dengan baik.

Sehingga tinggal satu langkah lagi untuk menyambut Kongres FIFA tanggal 11 dan 12 Mei mendatang, yang menjadi pertaruhan kita sebagai bangsa dan negara. Semoga Indonesia segera terbebas dari sanksi internasional.

Saya yakin kita bisa melalui perjalanan ini dengan baik dan penuh hikmah. Karena sepakbola memang harus memberi inspirasi kepada bangsa tentang nilai-nilai dan spirit olahraga.

Bapak Ibu yang saya hormati,

Terakhir, saya ingin menjelaskan perkara hukum yang saya alami dalam kapasitas saya sebagai Ketua Umum Kadin Jatim, dimana saya ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi Jatim.

Saya telah menggunakan hak hukum saya dengan menempuh Pra Peradilan atas perkara tersebut. Dan Alhamdulillah, pengadilan memutuskan mengabulkan permohonan saya pada 12 April 2016 lalu.

Tetapi apa yang terjadi? Seperti Bapak Ibu saudara ketahui dari sejumlah media, kejaksaan kembali mengeluarkan penetapan tersangka kepada saya dalam perkara yang sama. Bahkan Kepala Kejaksaan Jatim mengatakan akan melakukan hal yang sama kalau pun saya menang kembali di pengadilan. Innalillahi wainna ilaihi rojiun. La hawla wala quwwata illa billah.

Tetapi biarlah perkara ini saya hadapi dan saya perjuangkan. Pengorbanan akan selalu ada. Saya hanya mohon doa dari Bapak Ibu saudara sekalian agar kebenaran ditunjukkan oleh Yang Maha Kuasa.

Menggunakan hukum sebagai alat memang bisa dilakukan rezim penguasa untuk memuluskan niatnya. Tetapi ingat; Ada yang lebih berkuasa di atas penguasa. Yaitu Dia yang menguasai langit dan bumi. Dia yang Maha Berkuasa dan Kekal.

Wabilahiltaufiq walhidayah,

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hormat saya,

La Nyalla Mahmud Mattalitti

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement